Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SDGS Desa dan Asean Village Network Dipuji pada Pertemuan ASEAN

SDGS Desa dan Asean Village Network Dipuji pada Pertemuan ASEAN

SDGS Desa dan Asean Village Network Dipuji pada Pertemuan ASEAN

Media Desa Info - SDGS Desa dan Asean Village Network Dipuji pada Pertemuan ASEAN - Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Sugito, menghadiri undangan pertemuan the 17th ASEAN-China Forum on Social Development and Poverty Reduction yang diselenggarakan secara hibrid pada hari Senin (26/6/2023). Pertemuan ini bertujuan untuk memperdalam kerja sama regional dan mendorong pengentasan kemiskinan serta pembangunan perdesaan di wilayah ASEAN.

Pertemuan ini dihadiri oleh Focal Point Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) dari negara-negara ASEAN lainnya, serta pejabat, akademisi, dan tenaga ahli dari Tiongkok. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah memperkuat kolaborasi dan kerja sama antara ASEAN dan Tiongkok melalui pertukaran pengalaman dan berbagi praktik baik dalam penanggulangan kemiskinan dan pembangunan kawasan rural dan urban.

Dirjen Sugito memaparkan kebijakan pembangunan desa di Indonesia, termasuk penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa di Indonesia dan kebijakan Dana Desa. Prioritas penggunaan Dana Desa adalah untuk mendukung ketahanan pangan di desa. Indonesia telah mengadopsi SDGs global dan melokalkannya hingga ke level desa melalui SDGs Desa.

"SDGs Desa bertujuan untuk mengimplementasikan poin-poin SDGs global dan mentransformasikannya ke dalam indikator pembangunan desa. Selain itu, SDGs Desa bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat desa berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa melalui proses musyawarah," kata Sugito.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan Dana Desa sebagai kebijakan fiskal yang mengakui eksistensi desa dalam rangka memberdayakan desa untuk menjalankan kewenangannya. Dana Desa difokuskan untuk mengatasi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan, serta memaksimalkan potensi yang dimiliki desa, termasuk peningkatan ketahanan pangan.

Sejak UU Desa disahkan pada tahun 2014, Dana Desa telah disalurkan pada tahun berikutnya dan terus meningkat setiap tahunnya. Total penyaluran Dana Desa mencapai Rp. 468,68 triliun sejak tahun 2015 hingga 2022 yang telah mendukung pembangunan 75.265 desa di Indonesia. Dana tersebut telah berhasil mengatasi berbagai permasalahan di desa.

Selain itu, disampaikan juga pengantar singkat tentang ASEAN Village Network sebagai inisiatif Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi untuk mendukung kepemimpinan Indonesia dalam bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Inisiatif ini telah disetujui oleh para pemimpin ASEAN dalam KTT ASEAN ke-42.

ASEAN Village Network atau Jejaring Desa ASEAN bertujuan untuk menjadi inisiatif dari bawah ke atas untuk mendiskusikan, berbagi praktik, dan pengalaman terbaik antara desa-desa di ASEAN. Selain itu, inisiatif ini juga bertujuan untuk menjajaki dan memperkuat kerja sama dengan mitra-mitra ASEAN dalam hal desa digital, desa wisata, dan One Village One Product (OVOP).

"ASEAN Village Network sangat relevan dengan tema kegiatan the 17th ASEAN-China Forum on Social Development and Poverty Reduction, hal ini karena ASEAN Village Network didirikan untuk berkontribusi dalam mempercepat pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut," kata Sugito.

Inisiatif pembangunan desa terkait pelokalan SDGs global hingga ke level desa melalui SDGs Desa dan pembentukan ASEAN Village Network mendapat apresiasi positif dalam forum tersebut. Pertemuan ini merupakan langkah yang penting dalam memperkuat kerja sama regional antara ASEAN dan Tiongkok dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan mendorong pembangunan di kawasan perdesaan.

Posting Komentar untuk "SDGS Desa dan Asean Village Network Dipuji pada Pertemuan ASEAN"